Baterai
Baterai
merupakan bagian yang sangat penting pada sistem kelistrikan mobil karena
baterai berfungsi untuk menyimpan arus sementara yang kemudian digunakan untuk
memenuhi kebutuhan arus listrik pada peralatan listrik mobil. Disamping itu
baterai sebagai sumber tenaga cadangan untuk menstart mobil. Tenaga putar
pertama kali untuk memutar poros engkol adalah dari arus listrik baterai yang
di ubah menjadi tenaga mekanik pada motor starter. Oleh karena itu apabila
baterainya habis atau arusnya sangat lemah maka motor starter tidak akan kuat
memutar poros engkol sehingga mobil tidak bisa dihidupkan dengan cara
distarter.
Arus
pada baterai dapat habis dengan sendirinya meskipun tidak dipakai. Proses
pelepasan arus dengan sendirinya ini akan lebih cepat dalam keadaan atau cuaca
yang panas. Oleh karena itu untuk membatasi pelepasan arus dengan sendirinya
ini baterai harus disimpan ditempat yang dingin dalam keadaan penuh terisi
arus. Jumlah elektrolit baterai berada antara tanda batas agar sel-sel terendam
oleh elektrolit dan sel-sel baterai dapat bereaksi dengan baik selama proses
pengisian dan pemakainan. Apabila elektrolit baterai kurang, tambahkan air
baterai secukupnya. Penambahan dan pengurangan air baterai akan mempengaruhi
kepekatan asam sulfatnya. Kepekatan yang berlebihan akan menghanguskan dan
merusakkan separator-separator dan plat-platnya dicampuri belerang akan
mengganggu reaksi kimia pada baterai tersebut.
Berat
jenis elektrolit baterai harus selalu diperiksa. Dengan mengetahui besarnya berat
jenis elektrolit baterai maka dapat diperkirakan keadaan pengisian baterai
tersebut. untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai digunakan aerometer
atau hidrometer. Apabila elektrolit baterai dihisap dalam tabung aerometer maka
pengukuran aero akan terapung. Permukaan elektrolit baterai akan menunjukan
berat jenis elektrolit tersebut pada sekala yang ada di aerometer. Pada baterai
freedom (baterai kering), penambahan elektrolitnya tidak perlu dilakukan karena
baterai freedom tertutup rapat tanpa lubang-lubang seperti baterai konvensional
(baterai basah). Fungsi dari lubang-lubang adalah untuk dibuka ketika pengisian
elektrolit . baterai freedom pada dasarnya sama dengan baterai konvensional.
Perbedaannya, pada baterai freedom digunakan jaringan plat tanpa bahan antimon
atau sedikit sekali menggunakan bahan antimon.
Waktu
yang paling baik melakukan pengukuran baterai ialah pada saat baterai itu baru
saja digunakan. Pada saat ini elektrolit didalam sel baru saja menjalani proses
kimia sehingga elektrolit dalam keadaan tercampur dengan baik. Apabila baterai
masih penuh maka berat jenis elektrolitnya antara 1,26- sampai dengan 1,28.
Secara umum keadaan berat jenis elektrolit dalam hubungannya dengan pengisian
baterai adalah sebagai berikut:
Keadaan
asam baterai berat
jenis
Pengisian penuh 1,275
– 1,30
Pengisian 3 / 4 1,246
– 1,27
Pengisian 1 / 2 1,215
– 1,24
Pengisian 1 / 4 1,18
– 1,210
Tidak mengisi 1,15
– 1,175
Kosong 1,12
– 1,145
Besar
perbedaan tegangan antar sel atau antar kutub-kutubnya perlu diukur dengan cell
tester. Besar perbedaan tegangan antar kutub-kutub dalam sebuah sel adalah 2,2
volt dengan berat jenis elektrolit 1,26 pada suhu 200 C.
Agar
baterai tahan lama maka baterai harus dirawat secara teratur. Pemeriksaan baterai
selain berdasarkan lama atau jarak
kilometer perjalanan juga berdasarkan selang waktu pemeriksaan; tidak boleh
terlalu lama. Pembersihan korosi pada terminal baterai secara teratur akan
memperpanjang umur terminal baterai dan kabel baterai. Baterai yang lama
terpasang pada mobil maka terminalnya akan berkarat dan sukar untuk
melepaskannya. Bila klem dilepas dengan paksa maka baterai dapat rusak. Untuk
mengatasi hal ini dapat digunakan larutan air dengan bicarbonate atau soda
untuk membersihkan korosi pada terminal-terminal tersebut. dengan menggunakan
kunci, baut atau mur dapat dilepas dengan mudah. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa cairan bicarbonate atau soda tersebut tidak boleh masuk ke dalam baterai
karena akan dapat menetralkan elektrolit.
Pemeriksaan
dan perawatan
1.
Bersihkan bagian-bagian permukaan
baterai dengan air. Jika terminal baterai penuh dengan endapan berwarna putih,
bersihkan dengan sikat yang halus dan air
2.
Periksa ketinggian cairan
elektrolitnya. Permukaan elektrolit baterai harus antara upper dan lower. Jika
elektrolitnya kurang, tambahkan air baterai secukupnya, dan jangan melebihi
batas upper.
3.
Periksa berat jenis elektrolitnya
dengan aerometer. Pada waktu membuka tutup lubang sel, jauhkan baterai dari
api.
4.
Bandingkan berat jenis baterai
hasil pemeriksaan dengan ketentuan yang berlaku.
5.
Ukuran besar tegangan antar sel
atau antar kutub-kutubnya dan bandingkan dengan ketentuan seharusnya.
6.
Jika arus pada baterai habis, isi
lagi dengan di-charge.
Cara sederhana
mengatasi baterai yang habis arusnya:
Jika secara kebetulan arus
baterai habis di perjalanan sehingga mobil tidak dapat dijalankan maka untuk
mengatasinya dapat dilakukan dengan pertolongan baterai dari mobil lain.
Hubungankan terminal positif dengan terminal positif dan terminal negatif
dengan terminal negatif dari kedua baterai mobil tersebut. kedua baterai harus
bertegangan sama. Mobil yang memberi bantuan harus dihidupkan selama mobil yang
baterainya haabis distarter. Setelah mobil hidup, segeralah cabut kabel-kabel
yang menghubungkan kedua baterai. Jika tidak tersedia kabel-kabel sebagai
penghubung kedua terminal baterai maka cara mengatasinya adalah dengan melepas
kedua baterai mobil tersebut. baterai yang masih terisi penuh dipasangkan pada
mabil, kemudian motor dihidupkan. Setelah motor hidup, tambah dan pertahankan
putarannya pada putaran tinggi. Dengan tetap mempertahankan putaran motor pada
putaran tinggi, cabutkkan kabel-kabel baterai tersebut dan gantilah dengan
baterai yang habis dan pasangkan kabel-kabelnya dengan cepat. Usahakan agar
motor tidak mati. Agar baterai terisi, pertahankan putaran motor pada putaran
tingg. Untuk memeriksa apakah baterai terisi atau tidak, perhatikan ameternya.
Jika jarum ameter bergerak pada tanda positif berarti terjadi pengisian.
Pemeriksaan dapat juga dapat dilakukan dengan memperhatikan nyala lampu kepala.
Jika lampu kepala menyala lebih terang saat putaran motor dinaikkan maka
berarti terjadi pengisian.
Cara mengisi
baterai:
A. Pengisian lambat
Sambungkan baterai dengan
baterai charge (alat pengisi baterai) dimana klem positif baterai charge
disambungkan dengan terminal positif baterai dan klem negatif baterai charge
disambung dengan negatif positif baterai. Arus pengisisan pada baterai umumnya
6 amper dalam waktu pengisian untuk mencapai penuh pada kondisi baterai yang
baik tidak banyak menyimpang dari kapasitas baterai. Untuk baterai 10 AH kurang
lebih selama 10 jam. Jika keadaan baterai lemah , cairan elektrolitnya kurang
dan dilakukan dengaan tanpa menambah elektrolitnya maka arus pengisisan harus
dikurangi sampai kurang lebih 2 amper. Arus pengisian yang tinggi akan
menimbulkan penguapan gas yang berlebihan yang mungkin dapat menimbulkan
ledakan ataupun kerusakan pada boody baterai.
B. Pengisian cepat
Pengisian baterai secra cepat
bisa dikerjakan tanpa melepas baterai dari mobil. Pengisian ini dimaksudkan
untuk mengisi baterai sehingga mampu untuk menstarter mobil . pengisisan
dilakukan dalam waktu yang pendek kurang satu jam dengan arus pengisian 60
samppai 100 amper.yang perlu diingat adalah bahwa pada setiap pengisian, maka
tutup selnya harus dibuka untuk memberi jalan keluar gas yang timbul.
1.
Memeriksa berat jenis elektroit
Berat jenis di ukur dengan
hydrometer. Untuk mengukur berat jenis, hisaplah elektrolit ke dalam hydrometer
dan bacalah indicator dengan permukaan
cairan segaris dengan mata. Usahakan pelampung tidak menyentuh tabung.
Jangan menambahkan air suling
menjelang pengukuran kecuali kurang sekali dan elektrolit yang masuk kedalam
hydrometer tidak cukup.bila ditambahkan air, isilah baterai segera sampai
terbentuk gas yang cukup untuk merangsang elektrolit sebelum pengukuran
dilakukan.
Berat jenis elektrolit
berubah sebesar 0.0007 setiap perubahan temperatur 10 C (0.0004 per
10 F). Spesifikasi berat jenis elektrolit secara normal ialah pada
temperatur 200 C. Karena itu, pengukuran berat jenis pada temperatur
lain harus di konversikan menurut rumus berikut:
Prngukuran celcius :
S20( 0C
) = St + 0.0007 x (t – 20)
S68 ( 0 F
) = St + 0.0004 x (t – 68)
Dimana:
S20 : berat jenis pada 200
C (680F)
St : nilai pengukuran dari berat jenis
T : temperatur elektrolit saat pengukuran dilakukan
Sebagai contoh, ambil baterai
yang berat jenis elektrolitnya 1,260 ketika terisi penuh dan temperatur
elektrolit ialah 00C, isi baterai pada saat itu dapat ditentukan
sebagai berikut:
Pengukuran celcius :
S20 (0C) = S1 + 0.0007 x (t – 20)
= 1,260 + 0.0007 x (0 – 20)
= 1,260 – 0,014
= 1,246
Pengukuran fahrenheit :
S68 (0F) = St + 0.0004 x (t – 68)
=1,260 + 0.0004 x (0 – 20)
=1,260 – 0.014
=1,246
Berat jenis standar pada 200C
ketika baterai terisi penuh sebagai berikut:
1.250 – 1.270 (baterai dengan berat jenis nominal 1.260)
1.270 – 1.290 (baterai dengan berat jenis nominal 1.280)
(perbedaan antar sel harus
0.025 atau kurang )
Tidakan berikut harus
dilakukan sesuai dengan hasil ukuran berat jenis
2.
Tes beban (arus besar)
Keluarkan arus dari
baterai empat kali kapasitasnya (112 A
bila kapasitasnya pada 5 jam ialahh 28 AH), dan ukur tegangan terminal selama 5
detik. Tegangan terminal harus 9.6 V atau lebih. Bila tidak, baterai tidak baik
dan harus di ganti.
Menentukan amper
pengisian
Tentukan kondisi
pengeluaran dari baterai dari berat jenisnya dengaan menggunkan grafik dibawah ini, kemudian hitung amper
pengisian dengan memakai rumus berikut (lamanya pengisisan untuk pengisian
cepat biasanya antara ½ sampai 1 jam).
No comments:
Post a Comment